Kepala Sekolah sangat perlu menganalisis SWOTS di sekolahan untuk merancang Program Sekalah kedapannya agar lebih baik lagi...
BAB
V
ANALISIS
SWOTS
A.
Analisis SWOTS
SWOT
adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities
(peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk
mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan
kita dalam memasarkan event kita.Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa
situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).
Analisis
SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi
dari keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang
telah ditetapkan.Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat
kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis
SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor
internal maupun eksternal (Depdiknas, 2002).
Analisis
SWOT adalah salah satu teknik analisi untuk mengkaji sekolahg secara
keseluruhan. Untuk mengkaji suatu sekolah perlu dilakukan analisis dengan melihat
factor internal (yang muncul dari dalam sekolah) dan factor Eksternal (yang ada
atau datang dari luar sekolah). Analisis Swot inilah yang akan dikaji oleh SD
Negeri 12 Kayuagung untuk melakukan setrategi atau langkah-langkah atau
mengambil keputusan berdasarkan hasil analisis SWOT.
A.
Hasil
Analisis SWOT:
SD Negeri 12 Kayuagung dibawah kepemimpinan Ahmad,
S.Pd, M.Pd (Sekaligus sebagai Penulis) melakukan
Analisis SWOT tentang keadaan, hasil analisis Swot tersebut dituangkan kedalam
catatan-catatan yang didapat baik dari kondisi riil dilapangan baik sapras
maupun kondisi sekolah, Informasi dari masyarakat (wali murid/Alumni) juga data
dokumen sekolah. Hasil temuan inilah dibuat kedalam analisis dengan melihat
factor Internal (yang muncul dari dalam sekolah) yaitu Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), dan factor Eksternal (yang ada atau
dating dari luar sekolah) yaitu Opportunities (Peluang), Threats (Ancaman),
adapun hasil kajian Analisis SD Negeri 12 Kayuagung tersebut dibawah ini:
1.
Strengths (Kekuatan):
- Sumber daya tenaga pendidik dengan kompetensi
yang cukup memadai 85% pendidikan S1, 5 % Pendidikan S2 (Kepala sekolah)
hanya 10% yang tamatan sederajat SMU.
- Posisi dan letak sekolah yang strategis
- Halaman Luas dan tanah untuk dibangun masih ada.
- Rombel ada 6 sedangkan ruang kelas ada 7 ruangan
2.
Weaknesses (Kelemahan)
- Gedung sekolah yang sudah kurang layak dan
ruangan guru tidak ada.
- Halaman tanah musim kemarau Berdebu dan musim
hujan sebagian halaman tergenang air. Dan taman
didepan kelas dan dihalaman tidak terawat dan kurang kerindangan sekolah
(gersang) terlihatan sekolahannya kurang menarik.
- Guru tidak
disiplin, dan juga sering meninggalkan kelas pada jam menggajar. Suka
membeli sayur, ikan atau ayam potong pada waktu jam mengajar (anak
tinggal di kelas menjadi ribut) dan Mulai mengajar jam 07.30 pulang jam
12.30 kadang jam 12.00 dan juga kepala sekolah datang siang.
- Banyak
pedagang-pedagang (sayur, ikan, pecah belah dll) masuk ke sekolah baik
jam mengajar maupun jam istirahat.
- Kurangnya buku-buku referensi bagi tenaga
pendidik maupun buku siswa.
- Tidak ada Eksistensi
Komite Sekolah yang proaktif dalam menggagas perubahan inovasi pendidikan
serta mengoptimalkan sumber daya sekolah.
- Tidak
melakukan Kepemimpinan sekolah yang demokratis, partisipatif, transparan
dan senantiasa resvonsive terhadap berbagai inovasi.
- Kurang Kreatifitas
peserta didik yang relatif lebih baik dibandingkan dengan peserta didik
sekolah lain.
- Kurangnya Kerja
sama yang harmonis terjalin dengan baik antara sekolah, komite sekolah
dan orang tua.
- Kurangnya Mekanisme pengawasan
- Program /
rencana strategis sekolah yang dirumuskan oleh pihak sekolah dan komite
sekolah terkendala oleh sarana dan prasarana dan dana yang kurang
memadai.
- Guru dalam
mengajar tidak maksimal, sering terdengar dari wali siswa guru suka marah
marah dalam kelas (anak menjadi takut), jam mengajar guru sering keluar
sehingga kelas ribut, selain itu juga jam mengajar membeli sayur dan ikan
pedagang yang sering datang ke sekolah.
- Tidak ada
jam tambahan bagi anak yang kurang bisa membaca atau calistung.
3.
Opportunities (Peluang)
- Jumlah siswa yang tidak terlalu banyak yang
memudahkan guru dalam memberikan pelayanan terhadap siswa
- Lingkungan yang cukup tenang, jauh dari
kebisingan
- Dekat dengan kantor – kantor Pemkab. OKI
terutama sekali Dinas Pendidikan Kab. OKI
- Ekpektasi
/ harapan orang tua siswa yang
tinggi terhadap pentingnya layanan pendidikan yang bermutu bagi
anak-anaknya.
- Penduduk kedaton
bertambah banyak apalagi ditambah penduduk
pindahan yang tinggal diperumnas sudah banyak yang menempati.
- Berdiri
tahun 1962 tentunya banyak sekali alumni-alumni yang sudah berhasil. Dan
juga pemuka masyarakat, masyarakat dan wali murid sangat antusias dalam
perubahan-perubahan yang ada di sekolah.
- Adanya
satu anggota dewan berasal dari kedaton.
- Adanya
anak-anak karyawan perkebunan sawit sekolah ke kayuagung.
i.
Perumahan guru 3 lokal tidak tepakai
- Threats (Ancaman)
- Kurangnya dukungan dari wali murid terhadap
pendidikan anaknya.
- Kurangnya dukungan dari wali murid terhadap
program-program sekolah
- Kurangnya kepercayaan wali murid terhadap
sekolah, sehingga banyak yang sekolah di tempat lain yang dianggap
kualitas dan fasilitasnya lebih baik.
- Dampak
negatif dari budaya global yang menerpa peserta didik seperti
konsumerisme, hedonisme dan vermisisme sebagai urban life style.
- Posisi
sekolah yang dekat dengan komplek persekolahan yang lain yang tidak
selalu memberi pengaruh positif bagi perkembangan kehidupan siswa di
lingkungan sekolah.
- Dalam
kurun waktu 3 tahun kedepan terdapat 4 guru yang akan pensiun (guru kelas
2, guru agama dan guru PJOK)
- Bagi
penduduk dibelakang sekolah Halaman sekolah jalan tembus ke jalan
kelurahan (yang lewat kendaraan
motor dan berjalan kaki).
B.
Pengambil
Keputusan Berdasarkan Analisis SWOT
Setelah hasil analisis SWOT dilakukan
menghasilkan factor-faktor internal (Kekuatan/ Strengths dan kelemahan/Waknesses)
dan Eksternal (Peluang/Opportunities dan Acaman/Threats), maka hasil tersebut
digunakan untuk menentukan startegi-strategi yaitu :
1. Strategi SO
dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan (S) untuk
mengambil manfaat dari peluang (O) yang ada.
a.
Adanya
kompetensi Sumber daya tenaga pendidik dengan kompetensi yang cukup memadai 90%
pendidikan S1, 5 % Pendidikan S2 (Kepala sekolah) hanya 5% yang tamatan
sederajat SMU yang cukup memadai, akan dapat memberikan pelayanan yang optimal
terhadap siswa yang berjumlah tidak terlalu banyak.
b.
Posisi dan letak yang strategis, dimana
berada ditengah kelurahan Kedaton dengan jalan yang cukup baik, mudah
terjangkau, Lingkungan yang cukup tenang, jauh dari kebisingan,
dapat membuat proses belajar mengajar tidak terganggu oleh suara-suara yang
dapat mempengaruhi konsentrasi guru dan siswa pada saat pelajaran
c.
Halaman Luas dan tanah untuk dibangun
masih ada. Kesempatan sekolah dekat dengan Kantor Diknas Pendidikan Kab. OKI
untuk mengajukan proposal penambahan sapras dan perbaikan, juga ada salah satu
anggota Dewan berasal dari Kelurahan Kedaton mengajukan proposal dan aspirasi
agar dapat dialihkan untuk sekolah.
d.
Rombel ada 6 sedangkan ruang kelas ada 7
ruangan, Harapan orang tua siswa yang
tinggi terhadap pentingnya layanan pendidikan yang bermutu bagi anak-anaknya. dan
Penduduk kedaton bertambah banyak
apalagi ditambah penduduk pindahan yang tinggal diperumnas selain itu juga
Adanya anak-anak karyawan perkebunan sawit sekolah ke kayuagung perlu perbaikan
disana sini agar mereka tertarik untuk bersekolah di SD Negeri 12 Kayuagung.
e.
Penduduk kedaton bertambah banyak apalagi ditambah penduduk pindahan
yang tinggal diperumnas sudah banyak yang menempati. Adanya anak-anak karyawan
perkebunan sawit sekolah ke kayuagung
f.
Perumahan guru 3 lokal tidak tepakai
,
perumahan tersebut layak dihuni atau dipakai.
2. Strategi WO yaitu
mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan peluang (O) untuk mengatasi
kelemahan (W) yang ada.
a.
Jumlah Gedung sekolah yang sudah kurang layak, dan Halaman
tanah musim kemarau Berdebu dan musim hujan sebagian halaman tergenang air.
Sekolahan
dekat dengan diknas dan ada anggota dewan yang berasal dari Kedaton, sekolahan
bisa membuat proposal counblok ke anggota dewan atau diknas pendidikan selain
itu juga taman didepan kelas dan dihalaman perlu perawatan dan penanaman pohon
dan kembang agar rindang dan indah tidak gersang melibatkan seluruh warga
sekolah dan pengurus komite.
b.
Mendisplinkan guru disiplin, dan mengawasi
guru meninggalkan kelas pada jam menggajar. Melarang pedagang-pedagang (sayur,
ikan, pecah belah dll) masuk ke sekolah baik jam mengajar maupun jam istirahat.
c.
Menambah
buku-buku referensi bagi tenaga pendidik maupun buku siswa.
d.
Eksistensi Komite Sekolah yang proaktif
dalam menggagas perubahan inovasi pendidikan serta mengoptimalkan sumber daya
sekolah.
e.
Melakukan Kepemimpinan sekolah yang
demokratis, partisipatif, transparan dan senantiasa resvonsive terhadap
berbagai inovasi.
f.
Meningkatkan Kreatifitas peserta didik
yang relatif lebih baik dibandingkan dengan peserta didik sekolah lain.
g.
Bejerjasama yang harmonis terjalin
dengan baik antara sekolah, komite sekolah dan orang tua.
h.
Program / rencana strategis sekolah yang
dirumuskan oleh pihak sekolah dan komite sekolah terkendala oleh sarana dan
prasarana dan dana yang kurang memadai.
i.
Guru dalam mengajar maksimal, selalu
diawasi dan dimonitor terus mengajar membeli sayur dan ikan pedagang yang
sering datang ke sekolah.
j.
Diadakan jam tambahan bagi anak yang kurang bisa
membaca atau calistung.
3. Strategi ST yaitu
dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkana kekuatan (S) untuk
menghindari ancaman (T). Adanya sumber daya tenaga pendidik dengan kompetensi
yang cukup memadai dan fasilitas kantor yang cukup baik dapat didayagunakan
secara optimal untuk meningkatkan :
a. dukungan dari
wali murid terhadap pendidikan anaknya
b. dukungan
dari wali murid terhadap program-program sekolah
c. kepercayaan
wali murid terhadap sekolah, sehingga tidak ada lagi anak usia sekolah dasar
yang sekolah di tempat lain yang dianggap kualitas dan fasilitasnya lebih baik.
d. Mengembalikan
kepercayaan masyarakat dengan meningkatkan prestasi dan kualitas
sekolah dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada.
e. Meningkatkan
kerja sama yang solid antara sekolah, komite sekolah, dan wali murid guna
menangkal masuknya budaya asing yang ada
4. Strategi WT yaitu
dengan mengembangkan suatu strategi dalam mengurangi kelemahan (W) dan
menghindari ancaman (T).
a. Pembenahan
gedung sekolah melalui bantuan pemerintah
b. Melengkapi
buku-buku referensi bagi tenaga pendidik melalui foto copy dan pembelian secara
bertahap melalui dana BOS.
c. Pengadaaan Buku
perpustakaan dengan mengajukan proposal ke Diknas Pendidikan Kab. OKI.
d. Pemanfaatkan
perumahan guru, untuk ruang Guru, UKS,
Kantin dan Gudang
e. Pembenahan
sistem manajemen keuangan yang disesuaikan dengan adanya dana BOS yang sangat
minim.
f. Meningkatkan
kepercayaan dan dukungan dari wali murid terhadap pendidikan anaknya dan
program-program sekolah melalui silaturahmi dan sosialisasi.
C. Hasil yang
Diharapkan
Dari rencana
tindakan di atas diharapkan mencapai hasil seperti di bawah ini:
1.
Peningkatan
Disiplin, kerjasama dan partisipasi guru SD Negeri 12 Kayuagung.
2.
Peningkatan
keharmonisan Warga sekolah, Komite dan Wali murid.
3.
Peningkatan kualitas Mutu pendidikan
di SD Negeri 12 Kayuagung
4.
Peningkatan rasa nyaman, Rindang dan Asri warga sekolah di SD
Negeri 12 Kayuagung
5.
Peningkatan
sarana dan prasarana sekolah yang lebih baik.
6.
Peningkatan
kegiatan Ekrakurikuler bagi siswa.
7.
Peningkatan kompetensi siswa dan
lulusan dari SDN 12 Kayuagung
8.
Peningkatan Pendidikan Karakter
kepada Siswa di SD Negeri 12 Kayuagung
9.
Mengembalikan kepercayaan dan
dukungan dari wali murid terhadap pendidikan dan program-program sekolah SDN 12
Kayuagung.
10. Mengembalikan
kepercayaan dan partisipasi masyarakat kedaton untuk menyekolahkan anaknya di
SD Negeri 12 Kayuagung.